Pemerintah Inggris Laporkan Kasus Pertama Kematian Karena Covid-19 Omicron

Jakarta - Sedikitnya satu orang di Inggris meninggal karena terinfeksi virus corona varian Omicron. Kasus kematian pertama karena varian baru ini diumumkan Perdana Menteri Boris Johnson.

PM Johnson menyampaikan, varian Omicron ini juga menyebabkan peningkatan rawat inap dan mendesak warga segera divaksinasi. Johnson menargetkan target baru agar semua populasi dewasa Inggris divaksinasi sampai akhir bulan ini.

Dikutip dari BBC, Selasa (14/12), Johnson mengatakan masyarakat perlu mengesampingkan gagasan bahwa Omicron adalah varian yang lebih ringan karena varian ini menular cepat di tengah masyarakat.

Di Twitter, PM Johnson menyampaikan lebih dari setengah juta orang telah mendaftar untuk mendapatkan suntikan vaksin booster atau penguat apda Senin dan menurutnya ini "prestasi luar biasa".

Menteri Kesehatan Inggris, Sajid Javid menyampaikan kepada parlemen, Omicron kini mewakili 20 persen kasus di Inggris.

Inggris mencatat 54.661 kasus baru Covid-19 pada Senin, termasuk 38 kematian dalam waktu 28 hari setelah hasil tes positif.

Javid menyampaikan, ada 4.713 kasus Omicron terkonfirmasi tapi Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) memperkirakan angka terbaru infeksi harian sekitar 200.000. Angka 200.000 kasus Omicron ini berdasarkan pemodelan UKHSA.

Javid mengatakan, kasus Omicron naik lebih dari 44 persen di London dan diperkirakan menjadi varian dominan dalam 48 jam ke depan.

Pada Senin, UKHSA mengonfirmasi 10 orang dirawat di rumah sakit di Inggris karena varian Omicron. Usia pasien mulai dari 18 tahun sampai 85 tahun dan mayoritas mereka telah menerima dua dosis vaksin Covid.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Negara India Mengalama Masa Krisis yang Sangat Parah Tak Hanya Covid-19 Melainkan Polusi Udara yang Sangat Mematikan

Pemkot Surabaya Menolak Sejumlah Usulan Bansos dari Warganya

TTP Menuntut Pemerintah Pakistan Untuk Pembebasan Tahanan Sebagai Syarat Perundingan