Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Kabinet Baru Siap Disusun Untuk Pemerintahan Baru Afghanistan Dibawah Perintah Taliban

Jakarta -  Taliban mulai menyusun kabinet baru. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan susunan kabinet akan diselesaikan dalam satu atau 2 minggu mendatang. Selain itu, Mujahid menuturkan Taliban telah menunjuk pejabat untuk memimpin lembaga-lembaga penting, termasuk kementerian kesehatan, kementerian pendidikan dan bank pusat. Hanya saja, ketika disinggung apakah wanita akan dimasukkan dalam kabinet baru, Mujahid mengatakan keputusan berada di tangan pemimpin. Sehingga dia tidak tahu apa yang akan menjadi keputusan mereka. Selama menyusun pemerintahan baru, Taliban meminta AS dan negara Barat lainnya mempertahankan hubungan diplomatik. Sebelumnya, rasa frustrasi di Afghanistan meningkat karena situasi ekonomi yang parah karena anjloknya mata uang dan meningkatnya harga pangan. Di satu sisi, bank-bank masih tutup dua minggu setelah Afghanistan jatuh ke tangan Taliban. Oleh sebab itu, Taliban memerintahkan bank tetap buka dengan batas penarikan uang tunai per Minggu sebes

Konflik di Afghanistan Menjadi Semakin Kacau, Anggota Keluaraga Jurnalis Asal Jerman Terbunuh

Jakarta -  Taliban membunuh seorang anggota keluarga jurnalis Deutsche Welle (DW) di Afghanistan, seperti disampaikan pihak DW. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada Kamis, DW menyampaikan pejuang Taliban sedang mencari salah satu jurnalis mereka di Afghanistan, dan dikonfirmasi seorang keluarga jurnalis tersebut ditembak mati Taliban pada Rabu dan satu orang lainnya mengalami luka parah. Anggota keluarga lainnya bisa melarikan diri pada detik-detik terakhir dan masih dalam pelarian. "Pembunuhan keluarga dekat satu dari beberapa editor kami oleh Taliban kemarin sungguh tragis, dan menjadi saksi bahaya akut yang dihadapi seluruh karyawan kami dan keluarga mereka di Afghanistan," jelas Dirjen DW, Peter Limbourg seperti dikutip dalam artikel tersebut. "Ini menjadi bukti Taliban telah melakukan pencarian para jurnalis secara terorganisir, baik di Kabul maupun di provinsi-provinsi. Kita kehabisan waktu," imbuhnya, dikutip dari CNN , Minggu (22/8). Artikel tersebut

China Menolak Kembali Usul WHO Untuk Menyelidiki Asal Virus Corona

Jakarta - China pada Jumat (13/8) lagi-lagi menolak permintaan WHO untuk melakukan investigasi lanjutan soal asal-usul COVID-19. China menegaskan, mereka mendukung upaya "saintifik" ketimbang "politis". Pada Kamis (12/8), WHO mendesak China untuk membagikan information mentah dari kasus-kasus awal COVID-19 untuk bisa memulai kembali penyelidikan mereka soal virus SARS-CoV-2. China meresponsnya dengan menyatakan, investigasi gabungan WHO dengan China di awal tahun ini sudah memuaskan. Desakan THAT ini disebut bermotif politis dan bukan didasari oleh sains. "Kami menentang pelacakan berbasis politik dan juga pengabaian laporan gabungan. Kami mendukung pelacakan secara saintifik," tegas Wakil Menteri Luar Negeri China, Ma Zhaoxu, seperti dikutip dari AFP. WHO bersama China melakukan penyelidikan asal usul COVID-19 di Wuhan pada awal tahun 2021. Wuhan menjadi lokasi penyelidikan karena merupakan kota pertama yang mendeteksi COVID-19. Inve

Negara Iran Pertama Kalinya Mencatat Rekor 37 Ribu Kasus Covid-19 Sehari

Teheran -  Iran melaporkan lebih dari 37.000 kasus virus Corona (COVID-19) dalam sehari untuk pertama kalinya yang merupakan rekor tertinggi. Negara ini juga melaporkan angka kematian harian tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Seperti dilansir AFP, Senin (2/8/2021), Kementerian Kesehatan Iran mengumumkan bahwa rekor 37.189 kasus Corona tercatat dalam 24 jam terakhir di wilayahnya. Dengan tambahan itu, maka complete 3.940.708 kasus Corona kini terkonfirmasi di Iran. Rekor tertinggi kasus harian Corona di Iran telah dipatahkan untuk keempat kalinya dalam dua pekan terakhir, ketika lonjakan kasus positif terdeteksi di tengah apa yang disebut otoritas setempat sebagai 'gelombang kelima' Corona. Dalam pengumuman terbaru, Kementerian Kesehatan Iran juga melaporkan 411 kematian dalam sehari. Angka itu mencetak rekor sebagai kematian harian tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Sejauh ini, total kematian akibat Corona di Iran mencapai 91.407 orang. Otoritas Iran sebelumnya mengakui bah